Habbatussaud dan Penuaan Dini

Setiap makhluk ciptaan Tuhan  termasuk manusia mempunyai fase yang pasti. Lahir kemudian tumbuh menjadi besar atau menua hingga akhirnya mati. Memang kematian tidak harus tua, bisa masih muda, anak-anak bahkan masih balita. Tetapi menjadi tua merupakan proses alami yang pasti terjadi. Tetapi tidak semua orang siap untuk memasuki  fase menjadi tua. Karena secara fisik semua akan mengalami perubahan. Rambut menjadi putih, kulit menjadi keriput, badan menjadi bongkok, dan semua anggota tubuh mengalami penurunan fungsi. Tetapi proses penuaan itu bisa saja datang lebih awal alias terjadi penuaan dini. Dan penuaan dini inilah yang paling ditakuti oleh kaum perempuan. Karena penuaan dini dapat menyebabkan kepercayaan diri seseorang menjadi hilang. Bila hal itu sudah terjadi, maka segala macam cara akan dilakukan, sampai jarang memikirkan apakah hal yang dilakukan itu tidak mengancam jiwanya.  Tetapi sebenarnya kita tidak perlu kuatir, karena habbatussauda atau jintan hitam dapat mengatasinya. Bagaimana caranya? Berikut penjelasannya.

Telah dijelaskan sebelumnya faktor yang menyebabkan penuaan dini ada dua yaitu :

faktor internal misalnya faktor keturunan, ras, hormon, penyakit kronis dan karena kurang gizi.
faktor eksternal misalnya akibat pengaruh sinar matahari, radikal bebas, kekeringan kulit akibat cara perawatan yang salah dan faktor-faktor lain (rokok, minuman keras, dan lainnya)
Bagaimana cara kerja habbatussauda dalam melindungi tubuh kita sehingga dapat terhindar dari penuaan secara dini ?

Habbatussauda diyakini memiliki efek sebagai antioksidan sehingga dapat melindungi kulit dari radikal bebas, menjaga kelembaban kulit, dan dapat meremajakan sel-sel kulit dan secara otomatis dapat menunda proses penuaan dini. Selain itu habbatussauda juga berfungsi sebagai antiflamasi yang dapat melindungi kulit sensitif agar tidak terjadi iritasi. Seperti penelitian yang dilakukan oleh  sekelompok ilmuwan di Pharmacology Research laboratories, Departement of Pharmacy, Kings College, pada tahun 1995,  memutuskan untuk menguji efektivitas Minyak tetap Nigella Sativa (habbatussauda) dan derivannya, thymoquinine, sebagai agen anti-inflamasi. Hasil studi mereka menemukan bahwa minyak menghambat pertumbuhan eicosanoid dan menunjukkan aktivitas anti-oksidan dalam sel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar